Kamis, 03 Juni 2010

Kotak Mainan: Aku dan Kamu



Ceklek!
Kubuka kotak mainanku malam itu. Terdengar lagu-lagu pembuka, mengalun ceria, membuat perasaanku melambung senang. Lalu, hei! Kulihat kau disana-di dalam kotak mainanku-tersenyum, tertawa, terpingkal. Kamu menari mengurai gerak, menyanyi mendendang lagu. Hingga tanpa sadar aku pun mulai tersenyum ketika kau tersenyum. Tertawa ketika kau tertawa.
Hup!
Kau meraih tanganku, menarikku hingga aku pun berada di dalam satu kotak yang sama denganmu. Mengajakku tertawa bersama sambil berkata, "jangan cuma nonton aja, main bareng yuk!". Aku pun tersenyum lalu menyambut uluran tanganmu.

Hari-hari yang aku lewati selanjutnya, selalu aku habiskan di dalam kotak mainan itu. Bersama kamu, saling mengejek, saling melempar canda, saling mengurai derai tawa. Hingga tumbuh berbagai rasa asa, amarah, tawa, tangis, ada juga rindu dan cemburu. Waktu 24 jam rasanya kurang banyak untuk kuhabiskan denganmu. Karena begitu banyak lagi rasa, cerita, dan kisah yang ingin aku bagi dengan kamu.

Malam yang melarut pun tak kupedulikan lagi bila aku sama kamu. Bahkan hingga ayam berkokok menandakan pagi, aku tak mau lekas beranjak dari kotak itu. Karena seluruh waktu aku hanya ingin aku habiskan untuk membersamaimu.

Terkadang kamu membawaku ke tempat-tempat baru. Membawakanku mainan baru. Membelikanku permen dan coklat. Bahkan memberiku bunga. Tapi terkadang kamu juga mengenalkanku pada pangeran lain dalam kotak mainan itu. Padahal kamu sendiri tahu, tak ada pangeran lain dalam dunia kita yang aku inginkan, selain kamu. Padahal kamu sendiri tahu bahwa hanya kamu yang aku inginkan dalam dunia kecil kita.

Kamu tahu, kebersamaan kita di dalam kotak itu telah membawa sebuah perasaan baru di hati aku. Kamu tahu perasaan apa itu?? Takut. Aku takut kalau suatu saat nanti kamu akan hilang. Aku takut kalau aku tak bisa mendapati lagi suara tawamu, derai candamu. Kalau suatu saat kamu harus pergi dari kotak itu, lalu hilang tanpa jejak. Menghilang dihembus angin.. Kemana lagi aku bisa mencari kamu??
Sedang kamu punya punya dunia lain, dimana disana tiada aku. Dunia yang sama sekali berbeda dengan kotak mainan kita. Aku tak mungkin bisa masuk kesana. Bahkan tak akan pernah bisa masuk kesana.

***

Hari ini,
Ketakutanku ternyata terbukti. Kamu tiba-tiba saja bilang kalau kamu harus pergi.
Tak akan lagi berada dalam kotak itu. Dunia imajinasiku runtuh seketika. Kalau kamu tak ada lagi, dengan siapa lagi aku bisa mengurai tawa? Dengan siapa lagi aku bisa berbagi keluh kesah?

Kalau kamu tak mau bermain bersama lagi dalam kotak itu. Maka selamanya aku pun tak akan lagi membuka kotak mainan itu.
Biarlah kotak itu jadi barang warisan saja. Benda kenangan yang memuat berbagai macam rasa di dalamnya. Kalau perlu museumkan saja sekalian. Biar orang lain bisa juga merasakan kenangan yang pernah tercipta di dalam kotak mainan kita.

Huff,
Sudahlah.
Mungkin hari ini memang sudah saatnya aku menutup kotak mainan itu.
Biar tak ada lagi cerita.

Ceklek!

Kunci rapat kotak itu. Lalu buang jauh-jauh kuncinya.

Bye. I'll miss you so.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar