Selasa, 03 November 2009

beginilah endingnya

cetik.. cetik.. cetik..
jemariku menari di atas keyboard. tertumpahlah semua rasa asa, mengalir hingga tiba-tiba setitik bening air meluncur turun dari kelopak mataku.

klik!
kutekan tombol 'send', dan terkirimlah email itu pada lelaki yang selalu ada dalam ruang imajiku. lelaki maya. sedetik, dua detik.. aku menanti tanggapan. huufft, aku tau tak mungkin secepat itu balasan datang. maka aku menunggu hingga esok harinya, pada jam yang sama dan detik yang sama ketika aku mengirimkan email itu. kubuka kotak masuk mail-ku, dan sederet notification dari friendster dan facebook menyambutku. masih tak ada balasan. oke, mungkin aku terlalu cepat menunggu. aku tau dia butuh waktu untuk berfikir.
hari pun lalu berganti minggu, berganti bulan.. dari hari ke hari aku selalu membongkar-bongkar isi kotak mail-ku, siapa tau ada pesan darinya yang luput dari pandanganku. tapi masih nihil.

lalu aku melihatnya disana, duduk di tempat biasa. tertawa-tawa tanpa beban. bahkan ketika melihatku, ia hanya menoleh sejenak lalu kembali mengurai tawa bersama mereka. heii! kamu gak sadar ada aku disini nunggu kamu?! ingin rasanya aku berteriak begitu, tapi akhirnya aku hanya mampu menelan lagi kata-kataku. dia orang yang gak berperasaan atau apa sih?? gak bisa ngehargain perasaan aku??!
hh.

purnama ketiga.
seorang sahabat mengirim message padanya, menuntut sesuatu darinya. menuntut sesuatu untukku, yang sepantasnya memang menjadi hakku, yang harus dipenuhinya. ia hanya membalas hal-hal yang umum, sama sekali tidak menyinggung-nyinggung tentang perasaanku.

2 november 2009
seperti biasa, aku membongkar-bongkar isi facebooknya, mengorek secercah harap yang sudah mulai kurangkai sedikit sedikit. tapi ternyata ada yang berbeda pagi ini.. yang membuatku tiba-tiba saja membeku.

ia telah menemukan bahagianya.

oke, tak masalah bagiku. tapi kenapa ia harus melakukannya dengan cara seperti itu? membuatku menanti berdetik-detik tanpa pasti.

11.58
aku meremove dan memblock dia dari facebook

jadi sekarang aku tau,
beginilah endingnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar