Rabu, 23 Maret 2011

menjemput 24


Jujur aja, ada waswas, deg-degan terus menjelang pergantian umur. Yaa ultah saya emang masih jauh sih, bulan Juni. Tapi tetep aja, tahun ini usia saya akan menginjak 24. Hampir seperempat abad. Lalu saya akan bertanya pada diri saya sendiri: apa yang udah kamu dapet selama 24 tahun ini?? Saya akan menjawab: ... *hening*

Menurut saya, usia 24 adalah usia yang labil, terutama bagi orang-orang yang belum bisa menentukan arah masa depannya kemana. Sementara orangorang lain sudah mulai menapaki jenjang hidup yang baru; menikah, meniti karir, berbisnis.. dansebagainya dansebagainya, sementara si 24years old ini masih bingung harus mengambil jalan yang mana. Ya, contohnya saya sendiri. Labil, gamang, bingung. Lirik kanan kiri, temen-temen saya banyak yang berencana, menjelang, atau bahkan sudah menikah. Di sisi sebelah lain, teman-teman udah berkarir bagus, ato berbisnis sukses. Sebagian lain melanjutkan kuliah di luar negeri atau mengambil master. Sementara saya, masih duduk di persimpangan jalan, memandangi papan penunjuk jalan yang bersalingsilang, bingung mau mengambil arah yang mana. Dan masih bertanya-tanya pada diri saya sendiri, kenapa saya salah ambil jurusan waktu kuliah dulu. =(

Bukannya ingin mengeluh atau apa, hanya saja selalu terlintas di benak saya, kenapa saya nggak bisa seperti mereka?? Bisa menentukan masa depan mereka sesuai dengan apa yang mereka harapkan. Kemana aja saya selama 5 tahun ini??
Rasanya ada yang hilang. Saya seperti sedang memasuki timeskip, sama sekali nggak ngerasain waktu 5 tahun itu, tautau saya terbangun di tahun 2011, di usia yang mendekati seperempat abad.

Di masa-masa labil saya, masa dimana saya bingung menentukan masa depan, jobless, jomblo (hehehe :p), dan bokek, saya jadi lebih emosional. Menanggapi segala sesuatu dengan keras, gampang tersinggung oleh hal-hal kecil, sensitif, dan gampang sekali stress. Alhasil, tumbuhlah jerawat =.= (Loh??).

Berita sedihnya, hal itu juga sepertinya terjadi pada sahabat-sahabat tersayang saya. Mereka jadi keras, emosional, sensitif. Bahkan kayaknya semua candaan juga dianggap serius. Sampe-sampe kita jadi jarang ketawa bareng lagi.
Konflik-konflik kecil juga mulai muncul. Kita yang kejauh karna kesibukan masing-masing, akhirnya jadi makin menjauh.

Apa semua orang yang akan menginjak usia mapan itu pernah mengalami fase ini?? Fase dimana kamu akan kehilangan sahabat-sahabat terdekat kamu karena rutinitas yang mencekik, masa dimana kamu bener-bener ngerasa sendirian karena ngga ada lagi temen yang bisa diajak sharing, ngetawain hal-hal sepele, begadang semaleman cuma buat ngegosip, nonton dvd bareng, ato sekedar tukeran kabar via sms. Kalo udah kayak gini, waktu ketemuan yang mepet banget di sela-sela kesibukan rasanya berhargaaaa banget. Sampe-sampe saya rasanya pengen memperpanjang waktu 1hari jadi 48 jam, karna 24 jam rasanya nggak cukup untuk mengganti waktu yang hilang di harihari sebelumnya. Banyaaaak banget cerita yang pengen dibagi, banyaaak banget unek-unek yang pengen dikeluarin, banyak hal yang pengen diketawain bareng-bareng. Satu hari rasanya nggak cukup. :(

Lalu besoknya, ketika saya kembali ke rutinitas, saya akan kembali merasa kesepian.

I miss you, dear besties. Kangen banget masa-masa kebersamaan itu.
Saya tau, kita semua lagi berada di posisi yang sama. Sama-sama sedang labil, mungkin, seperti yang sedang saya rasa sekarang. Tapi bukan berarti kita jadi kehilangan tawa, kan?? Bukan berarti kita harus kehilangan masa-masa konyol, gila, bahagia, yang dulu pernah kita rasain sama-sama.
Kita menyebut kita sebagai sahabat. Jadi seharusnya kita bisa saling mengerti, kan??
Bukankah sahabat itu seharusnya saling mengerti?? Saling memahami??
Usia kita udah nggak muda lagi, teman. Seharusnya kita bisa lebih bersikap dewasa. Nggak lagi emosional.

Saya pun masih berusaha dan belajar untuk menjadi dewasa. Ya ya ya, mungkin selama ini saya terlalu sibuk mengurusi hati saya sendiri, sampai-sampai nggak peka, nggak paham sama kondisi sahabat saya sendiri. Makanya saya sedang belajar menata hati. Dan untuk itu, saya nggak bisa sendirian. Saya butuh kalian. Saya butuh teman-teman yang menyupport saya, membuat saya tertawa, dan menyemangati saya. Dan saya pun, akan berusaha melakukan yang terbaik buat kalian.

When I miss you gals :(
Jogja, Juni 2009


Braga



Ah, rasanya momen seperti ini sekarang langka sekali :(
Hey teman, kita jemput 24 ini bareng-bareng lagi yah.. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar